Sayangi "Aset" Anda

HAMIL dan melahirkan sejatinya merupakan hal yang membuat wanita semakin sempurna. Bukan hanya bertanggung jawab kepada suami, wanita pun harus memperhatikan anaknya karena telah menjadi seorang ibu. Inilah yang membuat kebahagiaan wanita lengkap sudah.

Namun, yang menjadi masalah, setelah melahirkan, kekencangan organ intim wanita menjadi menurun. Hal ini bisa berimbas pada kepuasan saat bermesraan dengan suami. Namun, jangan khawatir, ada berbagai cara untuk mengembalikan kembali elastisitas organ intim wanita. Salah satunya yang ditawarkan Dian Kenanga yakni totok aura organ intim.

Totok aura ini merupakan perawatan yang termasuk dalam totok aura tubuh yang dilakukan dalam kurun waktu 1,5 jam. Menurut pemilik Dian Kenanga, Salma Dian Priharjati, vagina merupakan salah satu organ yang harus dirawat dan tidak boleh diabaikan, terlebih jika telah berkeluarga.

“Setiap suami pasti senang jika organ intim sang istri terjaga kebersihan dan kesehatannya. Apalagi kalau organ itu dalam kondisi kencang yang dapat membuat rumah tangga semakin langgeng,” tutur Dian ketika ditemui Seputar Indonesia di klinik Dian Kenanga, Pejaten, Jakarta Selatan.

Dian menyarankan wanita yang telah melahirkan untuk mencoba totok aura tubuh ini. Totok aura ini di samping dapat mengencangkan otot-otot vagina, rahim, dan pinggang, juga dapat mengeluarkan kelebihan cairan yang ada di dalam vagina. Karena itu, totok aura pun dapat mengatasi masalah keputihan dan bau tak sedap pada organ intim wanita itu.

Bukan hanya itu, totok aura organ intim ini juga berkhasiat memperlancar haid dan meminimalkan gangguan atau keluhan yang mungkin diderita wanita ketika sedang haid.

Karena totok aura organ intim merupakan bagian dari totok aura tubuh, terapi ini mempunyai khasiat lain bagi tubuh. Di antaranya, memperlancar sistem peredaran darah ke seluruh tubuh,membantu memperlancar sistem metabolisme tubuh, memberikan relaksasi pada otot-otot tubuh akibat ketegangan, stres, dan kelelahan.

Terapi ini pun bertujuan mengurangi dan mengobati berbagai keluhan penyakit, melangsingkan maupun menggemukkan tubuh, dan meringankan penyakit sulit tidur. Totok aura ini juga tidak menimbulkan efek samping sehingga sangat aman bagi yang tengah mengalami haid, atau wanita hamil sekalipun.

“Terapi totok aura ini aman bagi wanita yang sedang haid atau hamil. Pada kondisi sedang haid, totok aura ini malah bisa membuat keluarnya darah kotor lebih lancar,” kata Dian.

Adapun tahapan terapi totok aura ini, dimulai dari pemijatan. Terlebih dahulu tubuh bagian telapak kaki hingga perut dilumuri dengan krim khusus pijat. Pemijatan pun dilakukan mulai dari bagian tubuh bagian belakang, selanjutnya bagian depan. Setelah proses pemijatan selesai, dilanjutkan dengan penotokan yang juga diawali dari titik-titik di telapak kaki, betis, paha, dan area selangkangan, dan perut.

Dian mengatakan, pada dasarnya totok aura merupakan terapi yang menggabungkan dua ilmu, yaitu teknik pemijatan pada titik-titik akupunktur dan penyaluran bioenergi. Totok aura ini dilakukan dengan memijat titik-titik meridian guna menyeimbangkan metabolisme tubuh. Nah, dengan terapi totok, energi positif dalam tubuh akan terpancar keluar. Karenanya, terapi totok aura ini diyakini dapat mempercantik penampilan, termasuk pada organ intim wanita.

Totok aura tidak hanya bisa memancarkan energi positif dalam tubuh, juga melancarkan peredaran darah, sistem metabolisme tubuh, dan mengencangkan otot-otot pada bagian yang ditotok. Kondisi ini yang dipercaya bisa membuat vagina menjadi lebih sehat dan terawat.

Sebelum dan sesudan menjalani perawatan totok aura tubuh ini, Dian menyarankan untuk meminum air hangat atau bandrek agar hasilnya maksimal. Hal ini penting agar proses detoksifikasi berjalan optimal.


Dikatakan Dian, efek terapi sudah bisa dirasakan dalam sekali terapi. Kendati demikian, akan lebih optimal manfaat yang didapat jika menjalani seluruh rangkaian perawatan yang berlangsung sebanyak 12 kali. Rentang waktunya dilakukan minimal seminggu sekali. Selanjutnya terapi ini bisa diterapkan setiap dua kali dalam sebulan.

Selama menjalani terapi, pasien diminta untuk menerapkan pola makan sehat, misalnya dengan menjauhi minuman bersoda dan banyak mengonsumsi air putih hangat. Air putih yang hangat merupakan nutrisi terbaik bagi tubuh setelah menjalani terapi.